Implementation of Deep Breathing Relaxation to Manage Acute Pain in Dyspepsia Patients in the Internal Ward of Serui Regional General Hospital
DOI:
https://doi.org/10.63265/jser.v3i3.143Keywords:
Nursing care, Dyspepsia, Acute painAbstract
Dyspepsia is a common digestive disorder characterized by symptoms such as epigastric pain, nausea, and vomiting. Its prevalence in Indonesia reaches 40–50% and it is a leading cause of hospitalization. Acute pain in dyspepsia often affects patients’ quality of life, thus requiring appropriate nursing care. This case study applied a nursing process approach, including assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation, to provide care for a dyspepsia patient experiencing acute pain, aiming to reduce complaints and improve comfort. Data were collected through interviews, observations, and physical examinations on February 24–25, 2025, at Serui Regional General Hospital. The data analysis concluded that effective communication skills were essential during assessment, nursing diagnoses were tailored to the patient’s condition, and the diagnoses identified included acute pain, nausea, nutritional imbalance, and knowledge deficit. The primary priority was acute pain, managed through pain management interventions, resulting in decreased pain levels. The acute pain issue was resolved on the first day, achieving the desired goals and outcome criteria. Nursing care provided to patient Nn. R.T successfully addressed the acute pain problem.
References
Ahmad, L. (2023). Manajemen Nyeri Non-Farmakologi dan Farmakologi. Jakarta: EGC.
Andriyanti. (2021). Komplikasi Dispepsia dan Penatalaksanaannya. Bandung: Pustaka Medis.
Damayanti, R., Sari, M., & Handayani, T. (2023). Efektivitas Teknik Relaksasi Napas Dalam terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Dispepsia. Jurnal Keperawatan Terapan, 8(2), 134–140.
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2022). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Febiyanti, S. (2021). Evaluasi Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Pencernaan. Jurnal Keperawatan Klinis, 9(1), 33–39.
Herlina & Rachmawati (2023).juga menekankan intervensi berbasis bukti dalam meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan.
Hidayat & Rahmah (2022),menyoroti pentingnya kombinasi intervensi edukatif dan farmakologis.
Jenkins, M. (2020). Understanding Pain: A Biopsychosocial Approach. London: Sage Publications.
Jirmu, A. (2022). Etiologi dan Klasifikasi Dispepsia. Jurnal Kesehatan Gastroenterologi, 12(2), 115–122.
Kedoh, M. (2021). Dispepsia dan Masalah Keperawatan yang Menyertainya. Jayapura: CV Medika Papua.
Kementerian Kesehatan RI. (2024). Pedoman Relaksasi Napas Dalam dalam Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Kemenkes.
Laili, R. (2024). Data Epidemiologi Dispepsia Nasional. Jurnal Kesehatan Indonesia, 16(1), 77–85.
Lailiyah & Hartati (2021) menambahkan bahwa penurunan skala nyeri adalah indikator keberhasilan utama.
Ler, T. (2021). Penatalaksanaan Farmakologis Dispepsia. BMC Gastroenterology, 22(4), 231–239.
Maharani, S., & Melinda, E. (2021). Implementasi terapi murrotal dan relaksasi napas dalam untuk mengatasi masalah nyeri akut. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 8(3), 255-262.
Mardiyah & Saputri (2021), pengkajian nyeri akut penting dilakukan untuk menilai intensitas, lokasi, durasi dan faktor pencetus nyeri
Marinu, F. (2023). Strategi Penanganan Dispepsia di Papua. Jurnal Medis Papua, 7(2), 145–150.
NANDA International. (2021). Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2021–2023. Jakarta: EGC.
Nature & Hepatology. (2020). Gastroduodenal Disorders and Related Complications. Tokyo: Springer.
Nugraheni, R. (2023). Dasar Medis Dispepsia: Kajian Klinik dan Penatalaksanaannya. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
Nugroho & Ramadhani (2023).menambahkan bahwa penetapan diagnosis yang tepat akan memudahkan dalam intervensi yang efektif.
Octaviana, Y. (2021). Beban Penyakit Tidak Menular di Asia Tenggara. Jurnal Kesehatan Global, 19(1), 45–53.
Patty, S. (2021). Perbedaan Dispepsia Organik dan Fungsional. Jurnal Kedokteran Umum, 11(3), 120–128.
PPNI. (2023). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2023). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta: DPP PPNI.
Menganjurkan penggunaan terapi relaksasi, termasuk napas dalam, sebagai intervensi suportif dalam manajemen nyeri akut
Pratiwi, L. (2021). Teknik Penilaian Nyeri dalam Praktik Keperawatan. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah, 10(2), 65–72.
Putri, D. M. (2024). Pemeriksaan Penunjang pada Dispepsia: Pendekatan Diagnostik Klinis. Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), 51–60.
Rahma, N. (2021). Pathway Nyeri Akut dan Tindakan Keperawatan. Jurnal Asuhan Keperawatan, 5(1), 22–30.
Rahmawati & Suryani (2024).merekomendasikan evaluasi berkelanjutan untuk mencegah kekambuhan gejala.
Sabrillah, N. (2025). Epidemiologi Dispepsia di Usia Produktif. Jurnal Ilmu Penyakit Dalam, 13(1), 44–51.
Saputra, R. (2024). Patofisiologi Dispepsia dan Gangguan Lambung. Jurnal Kesehatan Klinis, 8(2), 99–105.
Sholih, A. (2023). Gejala Klinis Dispepsia dan Klasifikasi Tipe. Jurnal Diagnostik Medis, 6(1), 88–94.
Siagian, R. (2023). Faktor Risiko Dispepsia: Kajian Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Indonesia, 15(2), 112–120.
Situmorang (2022). menegaskan bahwa diagnosis keperawatan harus mempertimbangkan manifestasi klinis dan data observasi secara rinci.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2021). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Susanti & Lestari (2021).menyatakan bahwa manajemen nyeri nonfarmakologis sangat efektif dalam penanganan dispepsia.
Timah, L. (2021). Prevalensi Dispepsia di Indonesia. Jurnal Epidemiologi, 10(3), 101–110.
Tirtosari (2022) juga menekankan bahwa pengkajian awal secara menyeluruh sangat penting dalam penanganan dispepsia fungsional.
Wardani & Prasetyo (2023), implementasi yang sesuai dengan rencana asuhan meningkatkan efektivitas terapi.
Wibowo & Dewi (2022).menyatakan bahwa evaluasi keperawatan harus dilandaskan pada hasil subjektif dan objektif.
Wahyu Widodo, Neli Qoniah. (2020). PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN APPENDICITIS DI RSUD WATES. Nursing Science Journal (NSJ), 1(1), 25-28. https://doi.org/10.53510/nsj.v1i1.17
Yuliasari & Herminawati (2023), bahwa dispepsia memiliki spektrum gejala yang luas dan dapat dikenali melalui observasi dan wawancara sistematis.
Yoost, B. L., & Crawford, L. (2022). Fundamentals of Nursing: Active Learning for Collaborative Practice. Jakarta: EGC.
Zhang, Y. (2023). Effectiveness of Lifestyle Interventions on Functional Dyspepsia. International Journal of Nursing Science, 10(1), 55–61.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Journal of Social And Education Research

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.