Pengaru Latihan Menggenggam Bola Karet Terhadap peningkatan skala kekuatan Otot Pada Pasien Post Stroke Di Puskesmas Labuapi

Authors

  • Aoladul Muqarrobin Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
  • Fitria Frisma Lita Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
  • Maulin Halimatunnisa Lita Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
  • D Mustamu Qamal Pa’ani Lita Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu

Abstract

Stroke merupakan keadaan yang muncul karena adanya gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga menyebabkan seseorang menderita kelumpuhan bahkan kematian.Data World Stroke Organization menunjukkan bahwa setiap tahunnya ada 13,7 juta kasus baru stroke, dan sekitar 5,5 juta kematian terjadi akibat penyakit stroke, Stroke merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi genggam bola karet terhadap peningkatan kekuatan otot pasien stroke di wilayah kerja Puskesmas Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan One-Group Pre- Post Test Design dengan analisa data menggunakan statistic wilcoxon sign rank test dengan jumlah sampel 12 pasien stroke non hemoragik yang diberikan latihan menggenggam bola karet. Hasil uji statistik “Wilcoxon Signed Ranks Test” didapatkan nilai p = 0,003 dengan nilai ? = 0,05. Karena nilai p = 0,003 < 0,05 maka   ditolak dan   diterima yang artinya ada Pengaruh Latihan Menggenggam Bola Karet untuk Peningkatan Skala Kekuatan Otot pada Pasien Post Stroke di Puskesmas Labuapi tahun 2023. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada pengaruh terapi genggam bola karet terhadap peningkatan kekuatan skala kekuatan otot pada pasien stroke di wilayah kerja Puskesmas Labuapi Kabupaten Lombok Tengah.

 

References

Abdurachman, D. (2016). Indahnya Seirama Kinesiogi Dalam Anatomi. In Perpustakaan National Katalog (Issue kinesiologi anatomi). Malang?: Inteligensia Media.

Adi, D. Dirga dan Kartika, R. Dwi (2017). Pengaruh Terapi Aktif Menggenggam Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta.

Alchuriyah, S., & Wahjuni, C. U. (2016). Faktor Risiko Kejadian Stroke Usia Muda Pada Pasien Rumah Sakit Brawijaya Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1), 62–73. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i1.62-73

Anggraini, Gina Dwi, Septiyanti Septiyanti, and Dahrizal Dahrizal. 2018. “Range Of Motion (ROM) Spherical Grip Dapat Meningkatkan Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pasien Stroke.” Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan 6(1):38–48. doi: 10.32668/jitek.v6i1.85.

Arikunto, S., (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Candra, K. Y., Rakhma, T., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F., & Surakarta, U. M. (2015). Seorang Laki-Laki 60 Tahun Dengan Stroke Non Hemoragik Dan Pneumonia. 252–258. https://doi.org/2721-2882

Departemen Kesehatan RI. 2009. Kategori Usia. Dalam http://kategori-umurmenurut-Depkes.html. Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2016

Dohle.(2018).Pengaruh terapi cermin terhadap kekuatan otot pada pasien stroke diwilayah puskesmas kumpulan kabupaten pasaman.

Faridah, U., Sukarmin, & Kuati, S. (2018). Pengaruh ROM Exercise Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Genggam Pasien Stroke di RSUD RAA Soewondo Pati. Indonesia Jurnal Perawat, 3(1), 36–43.

Fitria, Rahmawati, Suarniati, & Helmiati. (2019). Penerapan Range of Motion (Rom) Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas. In Jurnal Media Keperawatan (Vol. 10, Issue 01, pp. 59–66)

Go, A. S., Roger, V. L., Lloyd-Jones, D. M., Benjamin, E. J., Berry, J. D., Members, W. G., ... Fox, C. S. (2012). Heart disease and stroke statistics—2012 update: a report from the American Heart Association. Circulation, 125(1), e2.

Guyton & Hall JE., (2007). Buku Ajaran Fisiologi Kedokteran. edisi 11. EGC. Surabaya

Hapsari, Shindi, Sonhaji Sonhaji, and Nindya Nurulia. 2020. “Effectiveness of Range of Motion (ROM) Fingers and Spherical Grip to Extremity Strength in Non Hemorrhagic Stroke Patients.” STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan 9(2):1650–56. doi: 10.30994/sjik.v9i2.509.

Hariyanti, T., Pitoyo, A. Z., & Rezkiah, F. (2020). Mengenal Stroke Dengan Cepat (W.Mardisantoso(ed.);1sted.).https://books.google.co.id/books?id=RE7wDw AAQBAJ&pg=PA21&dq=penyakit+stroke&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi3 41 gOqwnsHuAhWaqksFHRt7CYoQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=pe nyakit stroke&f=false. [Diakses pada : 23 Januari 2021]

Hidayat, A.A., (2017). Metodologi Penelitian Dan Kesehatan. Salemba Mediaka. Jakarta.

Ikawati, Z., 2011, Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat, Bursa Ilmu, Yogyakarta.

Irawandi, D. (2018). perbedaan pemberian kombinasi terapi cermin dan ROM (miror therapy dan range of motion) dengan ROM terhadap kekuatan otot ekstremitas atas dan tahap penerimaan diri pada klien stroke dengan hemiparesis diruang VII RUMKITAL Dr.RAMELAN surabaya.

Irdawati, I. (2009). 'Perbedaan Pengaruh Latihan Gerak terhadap Kekuatan Otot pada Pasien Stroke Non-Hemoragik Hemiparese Kanan Dibandingkan dengan Hemiparese Kiri', Media Medika Indonesiana, Vol 43, No.2, pp. 75–82.

Irfan, M., (2019) . Fisioterapi bagi insan stroke. Graha Ilmu, Jakarta.

Irfani, F. (2018). Konstektualisasi Gender. Buletin Al-Turas, 16(1), 200–216. https://doi.org/10.15408/bat.v16i1.4289

Kelana, D. K. (2011). Metodologi penelitian keperawatan (pedoman melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian), CV. Trans Info Medika, Jakarta Timur, hal. 114.

Kemenkes RI. (2019). Infodantin Stroke Kemenkes RI 2019. https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-infodatin.html

Kusuma, A. P., Utami, I. T., & Purwono, J. (2022). Pengaruh Terapi “Menggengam Bola Karet Begerigi” Terhadap Perubahan Kekuatan Otot pada Pasien Stroke Diukur Menggunakan Hangryp Dynamometer di Ruang Syaraf RSUD Jend A Yani Kota Metro. Cendikia Muda, 2(1), 17–23. https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/download/287 /173

Kristiani, R. B. (2017). Pengaruh Range of Motion Exercise terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke di Wilayah Puskesmas Sidotopo Surabaya. In Jurnal Ners LENTERA (Vol. 5, Issue 2)

Lestari, S. (2017). Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Tali Temali Pada Kelompok B Di TK Aba Dekso, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini , VI (3), 271-281.

Matziou, V. et al. (2018). Evaluating how paediatric nurses perceive the family- centred model of care and its use in daily practice, British Journal of Nursing. MA Healthcare London, Vol. 27, No. 14, pp. 810–816.

Mutiarasari,D. (2019). Ischemic Stroke: Symptoms, Risk Factors, and Prevention. Medika Tadulako, Jurnal ilmiah Kedokteran, 1(2), 36-44

Muttaqin, A. and Sari, K. (2011). Asuhan keperawatan gangguan sistem perkemihan. Salemba Medika. Jakarta.

Murtaqib, M. (2013). 'Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Aktif Terhadap Perubahan Rentang Gerak Sendi Pada Penderita Stroke Di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember'. Jurnal IKESMA, Vol. 9, No. 2, Hal. 106-115.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam., (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan:Pendoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Kesehatan, edisi 2.

Nursalam., (2016). Metodologi Penelitian Dan Kesehatan, Salemba Medika. Jakarta

Nursalam., (2017). Metodologi Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. edisi 5. Salemba medika. Jakarta

Olviani, Y., Mahdalena, M. and Rahmawati, I. (2017). Pengaruh Latiahan Range Of Motion (ROM) Aktif-Asitif (Spherical Grip) Terhadap Peningkatan Otot Ekstremitas Atas Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Penyakit (Syaraf Seruni) RSUD Ulin Banjarmasin. Jurnal Dinamika Kesehatan, 8(1), Hal. 250–257.

Pearce, E. C. (2012). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Granmedia Pustaka Utama. Jakarta

Pinzon, R and Asanti, L. (2010). AWAS STROKE! pengertian, gejala, tindakan, perawatan dan pencegahan. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Price, S, A and Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: Egc, Vol. 4, Hal. 2, pp. 1127–1128.

Prok, W., Gessal, J. and Angliadi, L. S. (2016). Pengaruh Latihan Gerak Aktif Menggenggam Bola Pada Pasien Stroke Diukur Dengan Handgrip Dynamometer, Jurnal e-CliniC, Hal. 4, Vol. 1, Hal, 71-75, doi: 10.35790/ecl.4.1.2016.10939.

Purwanto Hadi. 2016. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Kementrian Republik Indonesia. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2018.

Rekam Medis Puskesmas Labuapi

Riskesdas. 2018. Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Sopiyudin, D. (2011). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan (Deskriptif, Bivariat dan Multivariat dilengkapi dengan Aplikasi Menggunakan SPSS) (Edisi 6). Epidemiologi Kesehatan Indonesia.

Wilkinson, J. M. and Ahern, N. R. (2011) Buku saku diagnosis keperawatan, EGC, Jakarta.

Wijaya, P. (2013) Keperawatan Medikal Bedah, Nuha medika,.Yogyakarta.

Downloads

Published

2025-02-12

How to Cite

Aoladul Muqarrobin, Lita, F. F. ., Lita, M. H., & Lita, D. M. Q. P. (2025). Pengaru Latihan Menggenggam Bola Karet Terhadap peningkatan skala kekuatan Otot Pada Pasien Post Stroke Di Puskesmas Labuapi . JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA, 3(01), 1–9. Retrieved from https://journal.larpainstitute.com/index.php/jkti/article/view/55